Sumber-sumber untuk Mengenal Yesus


Sumber-sumber untuk Mengenal Yesus adalah bab 3 dari pelajaran pendidikan Agama Katolik dan budi Pekerti kelas 10 SMA/K. Pokok bahasan dan materi ini mengajak jita untuk semakin memahami dan mempercayai Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja sebagai sumber utama untuk mengenal Yesus, sehingga, sehingga semakin mengenal Yesus dan dapat mewujudkan ajaran Yesus sebagaimana diajarkan oleh Kitab Suci, Tradisi, dan Magisterium dalam kehidupan sehari-hari. Dalam materi sebelumnya kita sudah belajar tentang bagaimana Allah menciptakan manusia secara khas. Dengan kekhasannya itu, ia dapat mengembangkan diri dan menentukan pilihan. Berhadapan dengan pilihan ia dapat mengambil keputusan secara bertanggung jawab.

sumber gambar: hidupkatolik.com

Dalam materi berikutnya kita akan belajar mengenal bagaimana mengenal Tuhan. Sebagai orang percaya, kita meyakini bahwa Alkitab diwahyukan oleh Allah sebagai gambaran kasih-Nya kepada kita. Kita perlu mempercayai, mempelajari dan menaatinya sehingga mengenal Allah yang benar. Konsili Vatikan II, berdasarkan Kitab Suci, mengajarkan kepada kita, bahwa kita mengenal Tuhan melalui pewahyuan akan diri-Nya, yang kepenuhannya ada di dalam Kristus: “Dalam kebaikan dan kebijaksanaan-Nya Allah berkenan mewahyukan diri-Nya dan memaklumkan rahasia kehendak-Nya (lih. Ef. 1:9); berkat rahasia itu manusia dapat menghadap Bapa melalui Kristus, Sabda yang menjadi daging, dalam Roh Kudus, dan ikut serta dalam kodrat ilahi (lih. Ef. 2:18; 2Ptr. 1:4)…..melalui wahyu itu, kebenaran yang sedalam-dalamnya tentang Allah dan keselamatan manusia nampak bagi kita di dalam Kristus, yang sekaligus adalah Pengantara dan kepenuhan seluruh wahyu.” (Konsili Vatikan II, tentang Wahyu Ilahi, Dei Verbum (DV) 2).

“Dalam kebaikan-Nya Allah telah menetapkan, bahwa apa yang diwahyukan-Nya demi keselamatan semua bangsa, harus tetap utuh untuk selamanya dan diteruskan kepada segala keturunannya. Maka Kristus Tuhan, yang di dalam-Nya kepenuhan seluruh wahyu Allah yang Mahatinggi digenapi (lih. 2Kor. 1:20; 2Kor.3:13; 2Kor. 4:6), memerintahkan kepada para rasul, supaya Injil, yang dahulu telah dijanjikan melalui para nabi dan dipenuhi oleh-Nya serta dimaklumkan-Nya dengan mulut-Nya sendiri, mereka wartakan pada semua orang, sebagai sumber segala kebenaran yang menyelamatkan serta sumber ajaran kesusilaan dan untuk membagikan kurnia-kurnia ilahi kepada mereka….” (DV 7).

Dengan demikian dapat kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kita dapat mengenal Allah terutama melalui wahyu Allah sendiri, yang secara sempurna digenapi di dalam diri Kristus. Di dalam Kristus-lah, Kabar Gembira (Injil) Sabda Allah ini dinyatakan dalam kepenuhannya. Kristus memerintahkan kepada para rasul agar Injil diteruskan secara penuh kepada semua orang; dan ini dilaksanakan oleh para rasul dengan memberikan ajaran lisan (yang disebut Tradisi Suci) dan ajaran tertulis (yang disebut Kitab Suci).

Para rasul kemudian menunjuk para penerus mereka untuk melaksanakan Wewenang mengajar Gereja (Magisterium), yang bertugas untuk menafsirkan Sabda Allah itu, baik yang lisan maupun yang tertulis. Dengan demikian, untuk mengenal Allah, kita dapat memulainya dengan mempelajari Sabda-Nya yang disampaikan di dalam Kitab Suci, Tradisi Suci, dan Magisterium Gereja. Selanjutnya memang kita dipanggil untuk melaksanakan Sabda-Nya di dalam hidup kita, dan hal ini menjadi tanda bahwa kita mengenal dan mengasihi Allah (lih. 1Yoh 2:4⎯5).

Pembahasan tentang sumber-sumber untuk mengenal Yesus ini akan dibagi dalam 3, yakni:
A. Kitab Suci Perjanjian Lama dan Baru.
B. Tradisi Suci.
C. Magisterium Gereja.