Tradisi Suci


Tradisi Suci merupakan materi kedua dari bab 3 yaitu Sumber-sumber untuk Mengenal Yesus dari pelajaran pendidikan Agama Katolik dan budi Pekerti kelas 10 SMA/K . Setelah mempelajari ini diharapkan kita semakin mampu memahami Tradisi Suci sebagai salah satu sumber untuk mengenal Yesus dan dasar iman kristiani, serta bersikap responsif dan proaktif dalam mengembangkan ajaran-Nya, sehingga semakin mencintai Tradisi suci dan menghidupinya dalam hidup sehari-hari.

Teks Kitab Suci tentang Tradisi

Yohanes 21:24⎯25
Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini dan yang telah menuliskannya dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar. Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.

Ajaran Gereja tentang Tradisi

KGK 78:
Penerusan yang hidup ini yang berlangsung dengan bantuan Roh Kudus, dinamakan “tradisi”, yang walaupun berbeda dengan Kitab Suci, namun sangat erat berhubungan dengannya. “Demikianlah Gereja dalam ajaran, hidup serta ibadatnya melestarikan serta meneruskan kepada semua keturunan dirinya seluruhnya, imannya seutuhnya” (DV 8). “Ungkapan-ungkapan para Bapa Suci memberi kesaksian akan kehadiran tradisi itu yang menghidupkan, dan yang kekayaannya meresapi praktik serta kehidupan Gereja yang beriman dan berdoa” (DV 8).

Masyarakat kita terdiri dari berbagai macam suku yang masing-masing memiliki budaya dan tradisi berbeda-beda. Tradisi itu tumbuh dan dipelihara dengan baik sebagai warisan turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya, upacara bersih desa, syukur atas panen, dan lain-lain. Tradisi atau berasal dari kata Latin tradition yang berarti diteruskan. Ini mengarah pada sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat. Mulanya istilah ini dipahami sebagai penyerahan suatu barang secara sah dari pemilik lama ke pemilik baru. Dalam hal ajaran tradisi dipahami sebagai penerusan ajaran dari satu generasi ke generasi berikutnya. Tentu saja ada penambahan ataupun pengurangan yng disesuaikan dengan kebutuhan masyarakatnya. Ini adalah sesuatu hal yang tidak terhindarkan. Tradisi sangat berperan dalam membentuk suatu kelompok sosial karena bisa menjembatani beberapa generasi terutama dalam pengalihan atau penerusan ajaran. Tradisi di masa lalu tetap dipertahankan karena dianggap tetap bermanfaat untuk masa sekarang dan yang akan datang.


Pages: 1 2 3 4