Injil Yohanes 6:44-51
Yoh 6:44 | Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. |
Yoh 6:45 | Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku. |
Yoh 6:46 | Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa. Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa. |
Yoh 6:47 | Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal. |
Yoh 6:48 | Akulah roti hidup. |
Yoh 6:49 | Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. |
Yoh 6:50 | Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. |
Yoh 6:51 | Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.” |
Bahan Renungan
Yesus menyatakan dirinya sebagai Roti Hidup. Roti Hidup adalah sumber kekuatan bagi perjalanan kita. “Akulah roti hidup yang turun dari surga. sebagaimana Allah memberikan Manna untuk orang Israel agar mereka bertahan dalam perjalanan menuju tanah terjanji, Allah pun menyediakan santapan rohani, agar kita dapat sampai ke Tanah Terjanji yang sesungguhnya, yaitu Surga.

Ilustrasi: wikipedia.org
Santapan rohani itu adalah Tubuh dan Darah Tuhan yang kita terima setiap kali kita merayakan ekaristi kudus ini. Menerima Yesus sebagai Roti dan Hidup berarti hidup dalam keselamatan. Hidup dalam keselamatan berarti hidup berkelimpahan atau tidak kelaparan. Menerima Yesus sebagai Roti Hidup juga berarti denganNya kita akan selalu diyakinkan dan menjadi pemenang yang sanggup bertahan menghadapi serangan si Jahat Iblis dengan kegemerlapan duniawi.
“Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.” Bagian kalimat “akan Kubangkitkan pada akhir zaman” (Yoh 6: 44). Bagian ini adalah perkataan Tuhan yang penting bagi kita. Tetapi hal yang kontroversial adalah “Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku”.
Betapa pentingnya kita mengerti dan menjawab bagian ini dengan tepat. Jawaban ini merupakan kebenaran yang memberi dampak yang besar sekali di dalam hidup kita sebagai anak-anak yang Tuhan. Bapa menarik semua orang tetapi hanya sebagian orang yang datang kepada Kristus. Dengan kata lain, ketika Bapa menarik semua orang itu, hal itu tidak menjadikan mereka datang kepada Kristus. Tetapi hanya memberikan kemungkinan bagi orang itu untuk datang kepada Kristus. Artinya keputusan orang itulah yang menentukan apakah dia diselamatkan atau tidak.
Pernyataan Yesus ini sungguh mengejutkan dan sekaligus menjadi sebuah tantangan. Roti berubah menjadi tubuhNya sendiri. Sungguhkah kita percaya bahwa roti itu benar-benar tubuhNya sendiri? Setiap kali merayakan ekaristi, kita menyaksikan mukjizat itu terjadi. Roti dan anggur yg kita persembahkan bersama persembahan diri kita, berubah menjadi tubuh dan darah Kristus berkat daya kuasa Roh Kudus.
Datang kepada Yesus berarti menjadi sahabat-sahabat Yesus alias anak-anak Allah, yaitu orang yang senantiasa hidup dan bertindak sesuai dengan kehendak Allah dalam hidup sehari-hari, hidup baik dan berbudi pekerti luhur. Apa yang dimaksudkan oleh Yesus tak mungkin datang kepadaNya jika tidak ditarik oleh Bapa, antara lain berarti kita tak mungkin hidup baik dan berbudi pekerti luhur jika tidak menerima aneka macam bentuk pengajaran Tuhan melalui orangtua, guru/pendidik atau saudara-saudari kita.