Yohanes 8:12-20 Renungan


Injil Yohanes 8:12-20

Yoh 8:12 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.”
Yoh 8:13 Kata orang-orang Farisi kepada-Nya: “Engkau bersaksi tentang diri-Mu, kesaksian-Mu tidak benar.”
Yoh 8:14 Jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: “Biarpun Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, namun kesaksian-Ku itu benar, sebab Aku tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. Tetapi kamu tidak tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi.
Yoh 8:15 Kamu menghakimi menurut ukuran manusia, Aku tidak menghakimi seorangpun,
Yoh 8:16 dan jikalau Aku menghakimi, maka penghakiman-Ku itu benar, sebab Aku tidak seorang diri, tetapi Aku bersama dengan Dia yang mengutus Aku.
Yoh 8:17 Dan dalam kitab Tauratmu ada tertulis, bahwa kesaksian dua orang adalah sah;
Yoh 8:18 Akulah yang bersaksi tentang diri-Ku sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang Aku.”
Yoh 8:19 Maka kata mereka kepada-Nya: “Di manakah Bapa-Mu?” Jawab Yesus: “Baik Aku, maupun Bapa-Ku tidak kamu kenal. Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu mengenal juga Bapa-Ku.”
Yoh 8:20 Kata-kata itu dikatakan Yesus dekat perbendaharaan, waktu Ia mengajar di dalam Bait Allah. Dan tidak seorangpun yang menangkap Dia, karena saat-Nya belum tiba.

Bahan Renungan
“Yesus adalah Terang Dunia yang Sejati”

Akulah terang dunia

Detail pada kaca bergambar yang menggambarkan Yesus: Akulah terang dunia, Bantry, Irlandia.
Sumber: wikipedia 

Ungkapan “Akulah terang dunia” merupakan, penegasan secara langsung dari Yesus yang membuat orang-orang Farisi menuduh Yesus sebagai seorang saksi penipu. Dalam perikop ini, Yohanes menggunakan terang untuk menjelaskan pribadi Yesus.

Hal ini banyak menarik perhatian terutama sebagai indikasi pada upacara Hari Raya Pondok Daun, yakni suatu pesta yang sangat penting bagi orang Yahudi. Dalam Perjanjian Lama, orang-orang Yahudi mengenal Allah sebagai Allah Abraham, Ishak dan Yakub. seperti yang tertulis dalam kitab Keluaran: “Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun.” (lih. Kel 3:15) Sebutan ini disampaikan ketika Allah mengutus Musa untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir dengan membawa mereka menuju Kanaan, yang pernah Dia janjikan kepada Abraham.

Hal ini menggambarkan bahwa sudah sejak lama mereka mengenal Allah yang sebagai matahari yang memancarkan cahaya-Nya bagi segenap alam ciptaan. Nubuat mengenai Mesias yang akan datang sebagaimana diwartakan oleh para nabi, misalnya nabi Yesaya yang juga berbicara tentang datangnya Mesias. “… maka di kemudian hari Ia akan memuliakan jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, wilayah bangsa-bangsa lain. Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.” Lih.Yes 9:1-2)

Dengan demikian pernyataan Yesus sebagai Terang Dunia bukanlah hal baru dimana nubuat Perjanjian Lama terpenuhi. Pernyataan tentang terang dari Yesus mau menunjuk kepada diri- Nya, yakni sebagai terang yang sesungguhnya, terang yang menyelamatkan. Yesus mengatakan, “Akulah terang dunia” dalam konteks pesta di mana Bait Allah menjadi terang Yerusalem. “Yesus adalah terang dunia” bukan hanya bagi Yerusalem, melainkan bagi seluruh dunia. Untuk memiliki terang itu tidak ada jalan lain selain memiliki Kristus. Tidak ada jalan terang yang lain selain memiliki hubungan yang benar dengan-Nya.


Pages: 1 2