Yoh 4:49 | Pegawai istana itu berkata kepada-Nya: “Tuhan, datanglah sebelum anakku mati.” |
Yoh 4:50 | Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, anakmu hidup!” Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. |
Yoh 4:51 | Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup. |
Yoh 4:52 | Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka: “Kemarin siang pukul satu demamnya hilang.” |
Yoh 4:53 | Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya: “Anakmu hidup.” Lalu iapun percaya, ia dan seluruh keluarganya. |
Yoh 4:54 | Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea. |
Bahan Renungan
Mendengar Yesus berkuasa untuk melakukan mukjizat, seorang pegawai
istana menemui Yesus karena anaknya sekarat dan mau mati. Dia meminta Yesus untuk datang untuk menyembuhkan anaknya. lagi-lagi mukjizat terjadi, karena tanpa rasa ragu, ketika Yesus berkata “Pergilah, anakmu hidup!” Saat Pegawai Istana itu percaya pada perkataan Yesus, sembuhlah anak itu.
![yesus menyembuhkan anak pegawai istana](https://katekese.com/wp-content/uploads/2020/03/yesus-menyembuhkan-anak-pegawai-istana.png)
Ilustrasi: mirifica.net
Kesembuhan anak pegawai istana makin membuka hatinya serta keluarganya bahwa Yesus berkuasa atas kehidupan. Pengakuan pegawai istana itu seharusnya menjadi contoh keteladanan agar setiap orang datang kepada Yesus dan mempercayakan hidupnya kepada-Nya seperti halnya pegawai istana.
Mukjizat yang dilakukan Yesus yaitu menyembuhkan anak pegawai istana menegaskan bahwa Yesus hadir pada setiap orang, baik yang sudah dikenal maupun yang belum. Yesus hadir dan memberikan kasih-Nya tanpa memandang kedudukan seseorang. Karena Yesus hanya menginginkan satu hal dari kita yaitu percaya.
Anak pegawai istana sembuh pada waktu yang sama ketika Yesus berkata kepada ayahnya, “anakmu hidup!” Ini bukanlah suatu kebetulan, tetapi perbuatan ajaib Allah. Kekuasaan Allah melampaui ilmu pengetahuan dan pengobatan manusia. Dengan iman yang sederhana orang dapat mengalami sendiri kasih karunia ajaib Tuhan.