Apa itu Ekaristi?


Ungkapan ‘Keallahan Kristus memeluk kemanusiaan kita’ sungguh menghadirkan misteri cinta kasih Allah yang besar dalam kehidupan kita manusia yang penuh dengan dosa. Allah telah menyelamatkan kita melalui sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus. Peristiwa yang agung dan mulia inilah yang selalu dihadirkan kembali dalam Ekaristi.

Ulangan 30: 15 – 20

Ul 30:15Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan,
Ul 30:16karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya, supaya engkau hidup dan bertambah banyak dan diberkati oleh TUHAN, Allahmu, di negeri ke mana engkau masuk untuk mendudukinya.
Ul 30:17Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar, bahkan engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya,
Ul 30:18maka aku memberitahukan kepadamu pada hari ini, bahwa pastilah kamu akan binasa; tidak akan lanjut umurmu di tanah, ke mana engkau pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya.
Ul 30:19Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,
Ul 30:20dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka.”

Allah menawarkan keselamatan kepada umat-Nya melalui para nabi-Nya. Nabi Musa mengajak orang Israel untuk setia kepada Allah dan mengasihi-Nya dengan sepenuh hati supaya dapat menerima berkat dan keselamatan.

Lukas 9: 22 – 25

Luk 9:22Dan Yesus berkata: “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.”
Luk 9:23Kata-Nya kepada mereka semua: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.
Luk 9:24Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.
Luk 9:25Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?

Yesus menegaskan bahwa setiap orang yang ingin mengikuti-Nya harus bersedia untuk menyangkal diri dan memikul salibnya setiap hari. Penyangkalan diri itu mendatangkan kebahagiaan.

Arti Ekaristi

Sudah tak terhitung lagi seringnya kita merayakan Ekaristi, tetapi pernahkah kita bertanya apa itu Ekaristi? Secara etimologis – ilmu Bahasa yang membicarakan asal-usul suatu kata – Ekaristi berasal dari bahasa Yunani “eucharistia”, artinya “syukur”, – merupakan ucapan syukur atas karya penebusan dan kenangan akan sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus. Dalam Ekaristi, seluruh karya keselamatan Allah dihadirkan kembali. Kita semua telah diselamatkan oleh Allah melalui sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus, maka kita dipanggil untuk senantiasa mensyukuri rahmat Allah yang paling agung ini. Dalam Ekaristi Tuhan Yesus memberikan Tubuh dan Darah-Nya sendiri dalam rupa roti dan anggur (lih Luk 22:19).

Beberapa pengertian Ekaristi yang perlu kita ketahui:

  • Ekaristi adalah Perjamuan Tuhan, yang memperingati perjamuan malam yang diadakan oleh Kristus bersama dengan murid-murid-Nya. Perjamuan ini juga merupakan antisipasi perjamuan pernikahan Anak Domba di surga (KGK 1329).
  • Ekaristi adalah kenangan akan kesengsaraan dan kebangkitan Tuhan (KGK 1330). Ekaristi diadakan untuk memenuhi perintah Yesus untuk merayakan kenangan akan hidup-Nya, kematian-Nya, kebangkitan-Nya dan akan pembelaan-Nya bagi kita di depan Allah Bapa (KGK 1341).
  • Ekaristi adalah Kurban kudus, karena ia menghadirkan kurban tunggal Yesus, dan juga kurban penyerahan diri Gereja yang mengambil bagian dalam kurban Yesus, Kepalanya (KGK 1330, 1368). Sebagai kenangan Paska Kristus, Ekaristi menghadirkan dan mempersembahkan secara sakramental kurban Kristus satu-satunya dalam liturgi Gereja (KGK 1362, 1365). Ekaristi menghadirkan kurban salib dan memberikan buah-buahnya yaitu pengampunan dosa (KGK 1366).
  • Ekaristi adalah Komuni kudus, karena di dalam sakramen ini kita menerima Kristus sendiri (KGK 1382) dan dengan demikian kita menyatukan diri dengan Kristus, yang mengundang kita mengambil bagian di dalam Tubuh dan Darah-Nya, supaya kita membentuk satu Tubuh dengan-Nya (KGK 1331).
  • Ekaristi dikenal juga dengan Misa kudus, karena perayaan misteri keselamatan ini berakhir dengan pengutusan umat beriman (missio) supaya mereka melaksanakan kehendak Allah dalam hidup sehari-hari.
  • Ekaristi adalah hidup Gereja, karena Gereja tidak pernah bisa hidup tanpa Ekaristi. Melalui Ekaristi Yesus mewujudkan janji-Nya, ‘Lihatlah, Aku akan beserta kamu sampai akhir zaman’ (Mat 28:20). Melalui ekaristilah Gereja  mengungkapkan syukur dan sukacitanya yang besar atas kehadiran Kristus yang sangat  nyata serta penyertaan-Nya dalam hidup kita sehari-hari.

Kalau kita kaitkan dengan bacaan hari ini, melalui Ekaristi kita sungguh merasakan kasih Allah yang tanpa batas dan sekaligus panggilan kita untuk bersatu dengan Kristus memanggul salib, mengalami sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya sehingga kita semua beroleh keselamatan.

Semakin kita memahami Ekaristi, kita juga semakin disadarkan bahwa kita bersatu dengan Kristus dan dengan saudara dalam kasih. Kasih inilah yang mendorong kita untuk solider dengan sesama kita, terutama yang sangat membutuhkan pertolongan kita. Kristus telah memberikan dirinya untuk keselamatan kita. Apa yang telah kita berikan kepada sesama kita sebagai perwujudan kasih kita kepada Kristus?