A. Kitab Suci Perjanjian Lama


Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kelas X Bab III Kitab Suci dan Tradisi Sumber Iman akan Yesus Kristus yang mendalami tentang Kitab Suci Perjanjian Lama.

Kitab Suci Perjanjian  Lama seperti yang dimiliki umat  Kristiani saat ini disusun  melalui  proses  yang panjang  sekitar  lebih  dari  sepuluh  abad,  sejak abad XI SM sampai kurang lebih abad I Sesudah Masehi. Pada mulanya berupa kumpulan  cerita-cerita tentang pengalaman bangsa Israel dalam hubungannya dengan sejarah bangsanya dan sekaligus peranan  serta kehadiran Allah dalam seluruh perjalanan hidup mereka. Pengalaman-pengalaman penyelamatan Allah sepanjang sejarah mereka itu diceritakan kepada anak cucu mereka secara turun- temurun. Hingga suatu saat ada orang-orang tertentu, yang mendapat ilham Roh Kudus menyusun dan menuliskannya menjadi sebuah buku utuh seperti yang kita miliki sekarang ini.

Mengingat isi Perjanjian Lama yang sangat penting itu, maka membaca dan mendalami Kitab Perjanjian Lama merupakan keharusan.

Pertama, dengan mempelajari Perjanjian Lama, kita akan melihat bagaimana Allah secara terus-menerus  dan dengan setia menyatakan Diri-Nya untuk dikenal; dan bagaimana bangsa Israel menanggapi pewahyuan Allah itu. Hubungan timbal-balik antara Allah dengan bangsa Israel tersebut dapat menjadi cermin bagi manusia yang hidup zaman sekarang dalam membangun relasi yang lebih baik dengan Allah.
Kedua, Kitab Suci Perjanjian  Lama bukan  buku  yang pertama- tama hendak menguraikan fakta-fakta sejarah, melainkan dan terutama hendak  mengungkapkan  Allah yang berfirman,  yang menyampaikan rencana dan tindakan penyelamatan kepada manusia. Perjanjian Lama adalah Firman  Allah. Karena Firman  Allah, maka  manusia  diminta untuk mau mendengarkan dan menjalankan apa yang difirmankan-Nya.
Ketiga, beberapa  bagian  kitab  Perjanjian  Lama  berisi  nubuat- nubuat tentang Juru Selamat yang dijanjikan Allah, yang digenapi dalam diri  Yesus Kristus. Oleh  karena  itu,  pemahaman  diri  Yesus Kristus sebagai penggenapan janji Allah dapat sepenuhnya dipahami bila kita mempelajari Perjanjian Lama.
Keempat, Yesus sendiri sebagai orang Yahudi mendasarkan  peng- ajaran-Nya dari Kitab Perjanjian Lama. Ia tidak meniadakan Perjanjian Lama, melainkan meneguhkan dan sekaligus memperbaharuinya.

Kitab Suci bukanlah Kitab Sejarah, walaupun di dalamnya terdapat unsur-unsur  sejarah. Oleh karena itu penting kiranya untuk jenis sastra dalam Perjanjian Lama, daftar dan  kelompok Kitab-kitab Perjanjian Lama, isi pokok Perjanjian Lama,  makna istilah “Perjanjian Lama”,  proses penyusunan Kitab Suci Perjanjian Lama, dan kanonisasi Kitab Suci dan Kitab Deuterokanonika.


Pages: 1 2 3 4 5 6