A. Gambaran tentang Kerajaan Allah Pada Zaman Yesus


Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kelas X Bab IV. Yesus Mewartakan dan Memperjuangkan Kerajaan Allah. Dengan tema A. Gambaran tentang Kerajaan Allah Pada Zaman Yesus. Pokok pembahasan ini mengajak kita untuk memahami paham-paham yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Yahudi pada zaman Yesus. Hal tersebut penting, sebab paham yang mereka anut akan sangat mewarnai bentuk dan prioritas perjuangan mereka. Dengan memahami berbagai paham Kerajaan Allah yang hidup pada zaman itu, kita dapat lebih memahami perjuangan dan warta Yesus sendiri tentang Kerajaan Allah.

Setiap kelompok masyarakat tentu mempunyai impian tentang masa depan yang ideal yang ingin diwujudkan. Gambaran tentang impian masa depan tersebut biasanya sangat diwarnai oleh latar belakang situasi yang dialami oleh masyarakat tersebut. Impian masa depan otomatis terkait juga dengan figur pemimpin yang diharapkan. Masyarakat umumnya mengharapkan figur pemimpin yang mampu memimpin masyarakatnya untuk mewujudkan misi tersebut. Contoh yang mudah dipahami dapat kita gali dari pengalaman bangsa Indonesia. Di masa lalu, ketika rakyat sedemikian menderita karena hidup di bawah kekuasaan penjajah yang keji, maka impian masyarakat yang paling kuat adalah merdeka. Maka pemimpin yang diharapkan adalah pemimpin yang berani mengajak masyarakat melakukan perlawanan pada penjajah. Karena impian itu telah dicapai, maka impian lama itu tidak relevan lagi untuk diterapkan zaman sekarang. Di masa sekarang impian terbesar adalah terciptanya masyarakat yang berkeadilan dan sejahtera.

Pada saat Yesus memulai misi mewartakan Kerajaan Allah, bangsa Yahudi hidup di bawah penjajahan bangsa Romawi. Selain ditindas oleh para penjajah, mereka juga ditindas oleh bangsa sendiri, terutama oleh raja-raja boneka yang diangkat oleh para penjajah. Situasi tersebut menyebabkan kemiskinan semakin meluas, korupsi dan kriminalitas semakin banyak, dan munculnya kelompok-kelompok masyarakat yang memanfaatkan situasi tersebut demi kepentingan kelompoknya. Dalam situasi tertindas seperti itu, muncullah tokoh-tokoh yang menawarkan diri sebagai seorang pemimpin dengan mengusung paham masingmasing tentang impian masyarakat yang ideal. Perbedaan paham ini menyebabkan impian mereka tentang kondisi masyarakat yang ideal terpecah-pecah, sehingga dengan mudah dapat dipatahkan oleh penjajah.


Pages: 1 2 3 4 5