Mengapa disebut Sakramen Ekaristi?


Pada bagian ini secara khusus kita akan merenungkan ‘mengapa disebut Sakramen Ekaristi’. Melalui permenungan ini kita akan semakin dituntun untuk semakin memahami makna Ekaristi yang senantiasa kita  rayakan.

Mengapa disebut Sakramen Ekaristi

Dalam permenungan pertama, kita telah membahas apa itu Ekaristi, sekarang kita akan membahas mengapa Ekaristi disebut ‘Sakramen Ekaristi’.

  • Ekaristi adalah salah satu sakramen dari ketujuh sakramen yang dimiliki oleh Gereja. Kata “Sakramen” berasal dari bahasa Latin “sacramentum” yang berarti: hal-hal yang berkaitan dengan yang kudus atau yang ilahi.  Dalam konteks agama katolik, Sakramen berarti: Tanda dan Sarana keselamatan Allah yang diberikan kepada manusia.
  • Tujuan Sakramen: (SC 59) Menguduskan manusia, Membangun Tubuh Kristus, Mempersembahkan ibadat kepada Allah (Yoh 6: 25-71, Mat 26:26-28, 1Kor 11:23-26, Luk 24:30-31).
  • Ekaristi bukanlah sekedar lambang belaka, tetapi adalah sungguh Tubuh, Darah, Jiwa dan Keallahan Yesus Kristus. Maka tatkala kita merayakan Sakramen Ekaristi, Allah sendiri – Yesus Kristus – sedang menguduskan kita orang beriman, membangun Tubuh Kristus – Gereja – agar semakin beriman dan kuat, serta bersama dengan Kristus kita semua beribadat kepada Allah.
  • Dalam Perayaan Ekaristi, imam mengkonsekrasikan roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus dengan kata-kata penetapan yang diambil dari Kitab Suci: “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi mu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!” Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!” (1Kor 11:23-25).
  • Dalam peristiwa konsekrasi terjadi mukjizat perubahan roti anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus, peristiwa ini disebut transubstansio; wujudnya tetap roti dan anggur tetapi substansinya atau hakekatnya telah berubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Maka tatkala kita menerima roti dan anggur sesungguhnya kita menerima Kristus sendiri.  Kristus mengatakan: Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.” (Yoh 6:48-52).
  • Kita semua telah diselamatkan oleh Yesus Kristus melalui sengsara, wafat dan kebangkktan-Nya. Dalam Ekaristi, peristiwa karya keselamatan ini dihadirkan kembali secara misteri, maka Ekaristi disebut Sakramen.

Bacaan hari ini mengajak kita semua untuk merenungkan makna puasa dalam kehidupan kita, puasa adalah silih atas dosa kita yang akan membebaskan kita semua dari belenggu kelaliman dosa. Upah dosa adalah maut, kata Santo Paulus. Kristus telah membayar lunas seluruh hutang dosa kita, dan peristiwa itu selalu dihadirkan dalam Ekaristi. Saat merayakan Ekaristi, kita juga mengalami saat penebusan, kita memperoleh sumber hidup. Melalui Ekaristi, Allah menghadirkan keselamatan bagi kita. Marilah kita, setiap  merayakan Ekaristi, kita rayakan dengan penuh iman.