Lukas 13:1-9 Renungan


Injil Lukas 13:1-9

Luk 13:1 Pada waktu itu datanglah kepada Yesus beberapa orang membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang darahnya dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang mereka persembahkan.
Luk 13:2 Yesus menjawab mereka: “Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu?
Luk 13:3 Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.
Luk 13:4 Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem?
Luk 13:5 Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.”
Luk 13:6 Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: “Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya.
Luk 13:7 Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!
Luk 13:8 Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,
Luk 13:9 mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!”

Bahan Renungan
Semua Manusia Harus Bertobat

yesus mengutuk pohon ara

Yesus mengutuk pohon ara. sumber gambar: wikipedia 

Terkadang terlalu mudah untuk menyimpulkan bahwa musibah atau derita yang dialami orang lain adalah hasil dari perbuatan dosa yang kerap dilakukan. Demikian juga yang dipikirkan oleh orang-orang Yahudi di zaman Yesus. Dalam menanggapi dua musibah yang disampaikan orang banyak kepadaNya, yang satu karena kejahatan manusia yaitu orang-orang Galilea yang dibantai Pilatus dan yang satu karena kecelakaan yaitu kedelapan orang yang telah meninggal karena ditimpa menara Siloam. Mereka berpikir bahwa orang-orang yang mendapat malapetaka itu sudah menerima siksanya karena dosa-dosa mereka.

Yesus berkata bahwa kedua bencana itu bukanlah semata-mata sebagai hukuman atas dosa-dosa mereka. (bdk. Luk 13:2, 4). Yesus mengingatkan bahwa hidup manusia itu tidak pasti, hidup manusia itu tidak abadi. Maka manusia harus mempergunakan waktu sebaik-baiknya. Dengan kata lain, Yesus memberi tanggapan bahwa bencana dan ketidak-beruntungan yang dialami seseorang, tidak mewakili bahwa ia lebih berdosa daripada orang lain, dan lebih perlu bertobat. Sama halnya dengan orang yang hidupnya tenteram dan bahagia, itupun tidak mewakili bahwa ia tidak berdosa dan perlu bertobat, karena bisa saja karena cinta kasih Allah yang memberi kesempatan untuk bertobat dan introspeksi.

Semua manusia harus bertobat karena semua manusia pasti berdosa, baik secara tindakan, perkataan ataupun pikirannya. Sudah selayaknya tiap-tiap orang terus menerus mengintrospeksi dirinya dan mendekatkan diri kepada Allah. Tidak seorang pun layak di hadapan Tuhan, ibarat pohon ara, kita mendapatkan anugerah dan kesempatan untuk menghasilkan buah. Hal itu dimulai dengan bertobat, dan menghasilkan buah.


Pages: 1 2