Bab III Peran Hierarki dan Awam Dalam Gereja Katolik


Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kelas XI BAB III Peran Hierarki dan Awam Dalam Gereja Katolik. Pada bagian ini kita diajak untuk memahami dan menghayati fungsi dan peranan Hierarki dan awam dalam Gereja Katolik.

Kata “Hierarki” berasal dari bahasa Yunani hierarchy yang berarti “asal usul suci atau tata susunan”. Menurut ajaran resmi Gereja Katolik, susunan, struktur hierarki sekaligus merupakan  hakikat kehidupannya  juga. Kitab Suci menjelaskan bahwa perutusan  ilahi, yang dipercayakan Kristus kepada para Rasul, akan berlangsung sampai akhir zaman (lih. Mat 28:20). Sebab Injil, yang harus mereka wartakan, bagi Gereja merupakan azas seluruh kehidupan untuk selamanya. Maka dari itu dalam himpunan yang tersusun secara hierarkis yaitu para Rasul telah berusaha mengangkat para pengganti mereka. Maka Konsili mengajarkan “atas penetapan ilahi para Uskup menggantikan para Rasul sebagai gembala Gereja”.

Istilah “Awam” diterjemahkan dari kata Yunani “Laikos” yang berarti bukan ahli. Dalam  kaitan dengan kehidupan agama Yahudi, kelompok “Awam” adalah anggota umat yang bukan golongan Imam atau Levit yang terkenal sebagai ahli Kitab Suci (Taurat). Kompendium Ajaran Sosial Gereja  menjelaskan bahwa “ciri khas hakiki Kaum Awam beriman  yang bekerja di  kebun  anggur  Tuhan  (bdk.Mat  20:1-16) adalah corak sekular dari kemuridan mereka sebagai  orang   Kristen, yang justru dilaksanakan di dalam dunia”. Fakta dalam kehidupan Gereja, bagian terbesar dalam Gereja adalah Kaum Awam. Menurut Lumen Gentium art.31, Kaum Awam adalah semua orang beriman Kristiani kecuali mereka yang termasuk golongan Imam atau berstatus religius yang diakui dalam Gereja. Jadi, kaum beriman Kristiani, berkat baptis telah menjadi anggota Tubuh Kristus, terhimpun menjadi Umat Allah. Dengan cara mereka sendiri, mereka ikut mengemban tugas Imamat, kenabian, dan rajawi Kristus.

Struktur Hierarkis Gereja yang sekarang terdiri dari dewan para Uskup dengan Paus sebagai kepalanya, dan para Imam serta Diakon sebagai pembantu Uskup. Para Uskup pengganti para Rasul yang dipimpin  oleh Paus pengganti Petrus bertugas melayani, menggembalakan jemaat (bdk. Yoh 21: 15-19)  bersama para pembantu mereka, yakni para Imam dan Diakon. Sebagai wakil Kristus, mereka memimpin kawanan yang mereka gembalakan (pimpin), sebagai guru dalam ajaran, Imam dalam ibadat suci, dan pelayan dalam bimbingan (bdk. Lumen Gentium, Art. 20).


Pages: 1 2 3