Mengembangkan Budaya Kehidupan


Mengembangkan Budaya Kehidupan adalah materi ke 2 dari tema Bab III Orang Beriman Menghargai Martabat Manusia, materi pembelajaran Pendidikan Agama Katolik Kelas IX Sekolah Menengah Pertama. Pada bagian ini kita diajak untuk lebih memahami tentang: makna budaya kehidupan, arti budaya kematian dan dampak yang ditimbulkannya dalam masyarakat. Berusaha untuk mengembangkan sikap hormat terhadap hidup, serta usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mengembangkan sikap hormat terhadap hidup. Berkaitan dengan tema mengembangkan budaya kehidupan ini, mari kita simak pembahasan dibawah ini!

Mozes toont de wetstafelen id.wikipedia.org 

Perintah ke-5 : “Jangan membunuh” dari dasar firman, membela hak manusia yang paling dasar yaitu hak atas hidup. Setiap orang harus menghargai dan membela kehidupannya sendiri atau kehidupan orang lain. Tak seorang pun boleh merampas hak hidup karena hanya Tuhanlah yang berkuasa atas hidup itu sendiri. Kitab Suci menjelaskan larangan perintah kelima: “orang yang tidak bersalah dan orang yang benar tidak boleh kau bunuh” (Keluaran 23:7).

Pembunuhan dengan tahu dan mau terhadap seorang yang tidak bersalah merupakan pelanggaran yang berat terhadap martabat manusia, kaidah emas dan kekudusan Allah. Hukum yang melarangnya, berlaku umum: ia mewajibkan semua dan setiap orang, selalu dan di mana-mana. Dalam khotbah di bukit, Tuhan mengingatkan kembali perintah: “Jangan membunuh” (Matius 5:21) dan menambahkan larangan tentang kemurkaan, kebencian, serta dendam. Justru Kristus menuntut dari murid-murid-Nya, supaya memberikan juga pipi yang lain dan mengasihi musuh-musuhnya (Bdk Mat. 5:44). Ia sendiri tidak membela diri dan berkata kepada Petrus supaya memasukkan kembali pedangnya ke dalam sarungnya (Bdk. Matius 26:52).

Manusia hidup karena diciptakan dan dikasihi Allah, maka hidup itu suci dan nyawa manusia tidak boleh diremehkan. Bagi manusia, hidup (biologis) adalah “masa hidup” dan tak ada sesuatu “yang dapat diberikan sebagai ganti nyawanya “ (Markus 8:37). Dengan usaha dan rasa, dengan kerja dan kasih, orang mengisi masa hidupnya, dan bersyukur kepada Tuhan bahwa ia “boleh berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan” (Mazmur 56:14).

Maka menjadi kewajiban kita bersama untuk memperjuangkan dan mengembangkan budaya kehidupan. Akhir-akhir ini sadisme, yaitu sikap kasar terhadap hidup cukup merebak di tanah air kita, Indonesia. Anak-anak muda sepertinya tertarik terhadap film-film, berita-berita, dan peristiwa-peristiwa yang bernapaskan kekerasan.


Pages: 1 2 3 4