Bahan Renungan
“Begitu Besar Kasih Allah”
Allah “mengaruniakan” Anak-Nya sebagai korban penghapus dosa di atas kayu salib. Pendamaian mengalir dari hati Allah sendiri yang penuh kasih. Korban Kristus bukan sesuatu tindakan yang terpaksa dilakukan oleh Allah (Rom 8:32; 1Yoh 4:10). Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. (lih. Yoh 3:17).
Bacaan ini mengajak kita untuk semakin menyadari bahwa betapa luhur kasih setia Allah kepada dunia dan manusia. KasihNya tidak pernah berubah dari dulu, kemarin, sekarang, dan yang akan datang. Kasih Allah datang dari peristiwa sederhana yang mungkin tanpa kita sadari.
Karena kasih Allah yang begitu besar, DIA pun mengutus Yesus untuk menolong manusia diduia ini agar dapat terselamatkan. Itulah Kasih yang sempurna. Kasih dan keselamatan itu adalah kepada semua orang, yang percaya kepada Yesus akan mendapatkan keselamatan, tetapi yang tidak percaya akan membawa dirinya sendiri kepada kebinasaan karena dosanya.
Yesus datang ke dunia adalah membawa kabar baik, bukan kabar penghukuman. Yang dibawaNya adalah keselamatan, sebab kebinasaan sedang membawa dunia karena dosanya. Demikianlah kita memahami kedatangan Tuhan Yesus ke dunia adalah kabar baik di tengah musibah yang akan membinasakan kita, tidak ada jalan lain selain percaya kepada Yesus Kristus.
Yoh 3:16 menegaskan “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” ini adalah salah satu ayat Alkitab yang paling dikenal dan paling sering dikutip. Kabarnya, tidak ada ayat lain yang ”sesingkat itu merangkumkan cara memperoleh keselamatan dan hubungan Allah dengan manusia”. Banyak orang mau mengakui bahwa Allah menciptakan alam semesta, bumi, dan manusia. Hal itu mendorong sejumlah besar orang berterima kasih kepada Allah setiap hari atas pemberian-Nya berupa kehidupan. Mereka juga mengakui bahwa mereka benar-benar bergantung pada Allah, karena hanya Allah yang bisa menyediakan segala hal yang diperlukan untuk hidup, yaitu udara, air, makanan, dan lain-lain. Dengan demikian, mereka bisa terus hidup dan menikmati kehidupan.
Allah menunjukkan kasih-Nya dengan banyak cara lain, tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan jasmani kita. Allah juga membuat kita istimewa dengan memberi kita kesadaran akan kebutuhan rohani dan membantu kita memenuhinya. Allah menunjukkan kasih-Nya dengan mengirim Putra-Nya ke bumi. Dengan demikian, Yesus dapat mengajar kita tentang Allahnya dan Bapaknya, serta mati demi kita. Namun, banyak orang tidak betul-betul paham mengapa Yesus perlu mati bagi manusia dan apa hubungan kematian Yesus dengan kasih Allah bagi kita.