Misa Online atau live streaming


Allah pernah memilih Israel dan menyiapkannya menjadi bangsa yang  kudus.  Ia mengutus banyak nabi dan akhirnya Anak-Nya sendiri untuk membantu umat pilihan menjawab anugerah Allah dan melakukan kehendak-Nya.  Tetapi para pemimpin bangsa tak tahu balas budi, sebaliknya menyingkirkan semua utusan Allah, termasuk Anak-Nya sendiri.   Lalu umat Allah menuai kebinasaan yang tampak dalam kehancuran kota Yerusalem. Lalu pilihan dan misi Israel di tengah bangsa-bangsa diberikan  kepada umat Tuhan yang baru. Mereka hendaknya menghadirkan Kerajaan Allah dengan senantiasa melakukan kehendak-Nya.  Allah memercayakan suatu pekerjaan kepada tiap orang agar berbuah banyak. Orang mesti mensyukuri pekerjaan dari Allah, apa pun bentuknya. Bila tidak bertanggungjawab, rahmat Allah bisa pindah ke orang lain karena kedegilan hati yang bersangkutan.

Dalam seri katekese Ekaristi hari ini, kita akan membahas tema Misa Online atau live streaming.  Semoga di tengah suasana pandemi covid-19 ini, iman kita semakin bertumbuh dan semakin kuat.  Semoga pandemi ini segera berakhir dan kita dapat beribadah dengan leluasa.

Misa online, apakah sah? Pandemi virus corona (Covid-19) menyebabkan Gereja Katolik memutuskan menggelar Misa secara online atau melaui video siaran langsung di Youtube. Misa online ini menjadi jalan untuk mendukung upaya pemerintah yang melarang berkumpul dan menjaga jarak dengan orang lain, demi mencegah penyebarluasan Covid-19. Sudah hampir satu tahun berlalu, barangkali masih timbul pertanyaan di benak umat “apakah model Misa seperti ini sah?” apalagi dalam Misa ini tidak ada penerimaan komuni. Misa online prinsipnya berpatisipasi, bukan sekadar menonton. Partisipasi yang dimaksud ialah adanya Imam Katolik merayakan Ekaristi yang disiarkan secara live, dan di saat yang sama umat berpartisipasi melalui media digital, tentu sejauh dapat dijangkau. Frase di saat yang sama,  menegaskan bahwa orang berpartisipasi ketika perayaan Ekaristi itu berlangsung, bukan menonton sebuah film atau video tentang perayaan Ekaristi. Dalam misa online, kita tidak dapat menyambut Tubuh Kristus dalam rupa hosti kudus. Kekurangan itu menjadi kesempatan bagi kita untuk berdoa mengundang Tuhan hadir dalam hati kita.  Communio (persekutuan) tanpa menerima hosti,  menjadi saat untuk sadar bahwa makna simbol itu terbatas, namun kasih Tuhan tidak dibatasi oleh simbol. Kita makhluk terbatas, namun dikasihi Tuhan tanpa batas ruang dan waktu. Communio  Gereja yang merayakan Ekaristi tidak melulu badani, tetapi juga spiritual.  Meskipun  tidak ada kontak secara indrawi antarumat maupun antara umat dan Imam selebran, mereka semua tetap bersatu karena satu iman dalam Kristus, dan karena itu bersatu secara batiniah dan spiritual. Pusat Perayaan Ekaristi adalah Yesus Kristus sebagai Penyelamat kita.

Hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam mengikuti misa secara online?

  1. Perangkat dan kuota data: Misa online dapat dilakukan melalui siaran televisi atau melalui saluran Youtube di HP atau komputer.  Bila melalui perangkat HP/komputer, pastikan memiliki cukup kuota/data. Usahakan memilih provider yang signalnya kuat dan lancar.
  1. Pakaian: Berpakaian rapi dan sopan seperti layaknya kita hadir merayakan Ekaristi di gereja.
  1. Pemilihan tempat: Pilih tempat yang mendukung suasana untuk berdoa, bisa di rung tamu atau ruang keluarga.  Siapkan tempat duduk, meja sebagai altar (diberi taplak), salib, lilin, dan buku penunjang (misalnya buku Puji Syukur).
  1. Fokus/prioritas: Mengikuti misa secara penuh dari awal hingga berkat penutup. Hindari misa sambil mengerjakan kegiatan lain (memasak misalnya), chatting, menerima telepon, membalas pesan, ngemil, minum, ngobrol, atau kegiatan lain yang tidak berhubungan dengan misa.
  1. Sikap: Siapkan diri dengan doa pribadi sebelum mengikuti misa. Selama misa, dapat dilakukan dengan duduk saja, atau bila memungkinkan bisa mengikuti tata gerak seperti biasa dalam misa.
  1. Komuni: Saat penerimaan komuni, kita hayati menerima komuni secara batin. Hayatilah bahwa Tuhan sungguh hadir dalam diri kita, bersemayam dalam hati kita. Untuk itu, selama komuni berdoalah “Doa Komuni Spritual.”