Bersahabat dengan Alam


Bersahabat dengan Alam adalah materi ke 2 dari tema Bab IV Orang Beriman Menjaga Keutuhan Alam Ciptaan Allah, materi pembelajaran Pendidikan Agama Katolik Kelas IX Sekolah Menengah Pertama. Pada bagian ini kita diajak untuk lebih mamahami tentang: berbagai bentuk kerusakan alam di Indonesia; alasan manusia harus bersahabat dengan alam; usaha yang dapat dilakukan untuk menjaga dan memelihara kelestarian alam; sertaMenjelaskan pandangan Kitab Suci terkait dengan tugas manusia untuk menjaga dan melestarikan alam lingkungan.

Berkaitan dengan tema Bersahabat dengan Alam ini, mari kita simak pembahasan dibawah ini!

The Ancient of Days
The Ancient of Days setting a Compass to the Earth, frontispiece to copy K of Europe a Prophecy en.wikipedia.org

Keharmonisan hubungan antara alam dengan manusia dapat terjalin dengan baik jika dalam diri manusia ada kehendak yang baik untuk berusaha memanfaatkan dan mengelola serta memelihara alam dengan bijak sesuai dengan kehendak Allah. Hal ini seharusnya dapat dilakukan jika manusia menyadari akan peran dan tugasnya sebagai citra Allah. Manusia tidak dapat hidup tanpa alam dan sumber daya alam yang terkandung di dalamnya. Kita dapat meminum air bersih, berteduh dalam rumah yang nyaman, menghirup udara yang segar, dan sebagainya karena ada sumber daya alam yang kita manfaatkan. Kita harus memanfaatkan alam dengan memperhatikan dampak positif dan negatifnya, agar keseimbangan ekosistem tidak terganggu.

Meskipun demikian, kenyataannya masih banyak manusia yang belum menyadari akan hal ini, sehingga mereka tidak peduli terhadap kondisi dan kelestarian alam lingkungan. Pesatnya pertumbuhan penduduk dan pembangunan sangat mempengaruhi pencemaran lingkungan, yang sangat merugikan kehidupan. Kenyataannya, manusia sedang menghancurkan dirinya ketika tanpa merasa bersalah menghancurkan alam semesta. Manusia sedang menyia-nyiakan hidupnya, ketika menghambur-hamburkan sumber daya alam. Ada tiga bentuk pencemaran yang kita kenal, yaitu pencemaran udara, pencemaran tanah, dan pencemaran air. Penebangan tumbuhan dan penembakan hewan secara berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan dan kepunahan. Hal ini akan berkaitan dengn rusaknya rantai makanan dan keseimbangan ekosistem.

Oleh karena itu, pengelolaan hutan sangat penting demi pengawetan maupun pelestariannya, sebab fungsi hutan adalah untuk mencegah erosi, sumber ekonomi, menjaga keseimbangan air, menyediakan keanekaragaman hewan dan tumbuhan. Dimana semua itu pada akhirnya untuk kelangsungan hidup bagi manusia. Dalam Kitab Kejadian khususnya dalam Kejadian 1:26-31, manusia dipanggil oleh Allah untuk senantiasa memperhatikan alam lingkungannya. Allah memberikan kekuasaan kepada manusia untuk menguasai alam dengan mengolah, mempergunakan, dan melestarikan alam ciptaan ini.

Melalui ciptaan, Allah menyatakan diri-Nya sebagaimana Ia ada. Segala ciptaan yang ada menunjukkan bahwa Allah sungguh mencintai manusia. Kita patut bersyukur menyaksikan keindahan, keharmonisan, keselarasan serta betapa sempurna dan takjubnya alam raya. Ungkapan syukur kita kepada Allah dapat kita wujud nyatakan dengan menjaga dan melestarikan alam ini karena alam dan manusia adalah bagian hidup yang tak terpisahkan satu sama lain.


Pages: 1 2 3